STUDI ISLAM TENTANG MORAL DAN KEMANUSIAAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : Ahmad Zaini, LC
Disusun oleh :
Sri
Urifah
: 111218
Muhammad
Mazirul Fuad :111206
Nor
hidayah
:111230
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI
2011
Studi Islam Tentang Moral dan Kemanusiaan
A.Pendahuluan
Studi islam sering dikenal dengan istilah islamic studiesyang di
artikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas tentang sesuatu yang berhubungan dengan islam.
Pada bagian ini kita membicarakan dua
materi yang di hubungkan dengan islam: pertama, islam dan moral; dan kedua,
islam dan kemanusiaan. Dalam islam terdapat ajaran tentang tatakrama yang
begitu baik. Meskipun ada yang membedakan antara akhlak dengan moral,
perbedaannya antara lain dalam sumber atau rujukan; akhlak bersumber dari
Al-Qur’an dan sunnah. Sedangkan kata moral selalu mengacu pada baik buruknya
manusia[1]
Moral
berasal dari bahasa latin. Bentuk tunggal kata moral yaitu mos sedangkan
bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama
yaitu kebiasaan, adat. Sedangkan kata moralitas mempunyai arti yang
pada dasarnya sama dengan moral. Berbicara tentang ‘moralitas suatu perbuatan’
artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut.
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan
dengan baik dan buruk[2]
B.Rumusan Masalah
1.Apa
tujuan nabi Muhammad Saw di utus di dunia?
2.Bagaimana
kedudukan manusia?
3.Apa
saja tugas manusia?
C.Pembahasan
1.Tujuan nabi
muhammad di utus
Masyarakat telah mengetahui pada
umumnya bahwa Nabi Muhammad Saw
diutus untuk menyempurnakan akhlak, nabi telah bersabda;
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق
“Sesungguhnya
aku di utus untuk menyempurnakan akhlak baik”
Secara teoritik
akhlak dibedakan menjadi dua; akhlak mulia (akhlaq al-karimah) dan akhlak
tercela (akhlaq al-madzmumah). Akhlak mulia adalah akhlak sejalan dengan
Al-Qur’an dan sunah, sedangkan Akhlak tercela adalah perbuatan yang melanggar
aturan yang di tentukan dalam Al-quran dan sunnah
Diantara perbuatan yang termasuk al-akhlaq
al-karimah adalah sebagai berikut:
a.
Menyelamatkan muslim lain
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده
“Muslim
(sejati) adalah Muslim yang dapat menyelamatkan Muslim lainnya dari lisannya
maupun dari tangannya (HR.Bukhari)
b. Menunaikan
janji
Dalam Al-Qur’an (Al-Ma’idah:1), Allah
berfirman ”Hai orang-orang beriman, tunaikanlah janji-janji itu”
c. Membersihkan
kotoran dari jalan
واما طة الاذى عن الطريق شعبة من الاايمان
“Membuang
kotoran dari jalan muslimin (umum) adalah bagian dari iman” (HR.Muslim)
Adapun sebagian perbuatan yang termasuk al-akhlaq
al-madzmumah adalah sebagai berikut:
a. Sombong
Dalam
Al-Qur’an (Al-Isra’:37), Allah berfirman “Dan janganlah kamu , berjalan di muka bumi ini
dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi
dan sekali-kali kamu akan sampai setinggi gunung”
b. Riya
Dalam Al-Qur’an (Al-Baqarah:263), Allah
berfirman “Hai orang-orang beriman’ janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan penerima, seperti
orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allahdan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu
licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
batu itu bersih (tidak bertanah lagi). Mereka tidak menguasai sesuatu apa pun
dari apa yang mereka usahakan ; dan allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang kafir”
c. Munafik
Dalam
Al-Qur’an (Ali ilmran:167), Allah berfirman “....Mereka mengatakan dengan
mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya...”
Dalam hadits
riwayat Muslim disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:
اية المنافق ثلاث : اذا حدث
كذب واذا وعد اخلف واذا ائتمن خان
“Ciri-ciri munafik adalah apabila bicara bohong, apabila berjanji
mengingkari, dan apabila dipercaya berkhianat”
AKHLAK ISLAMI
Dalam Al-Qur’an dan Sunnah terdapat
tuntunan agar kita ber-akhlak mulia, tuntunan dapat dipahami menjadi dua;
bersifat perintah dan bersifat cegahan.
Di antara
akhlak mulia:
·
Anjuran bersilaturrahmi dan keharaman memutuskannya.
Dalam hadits riwayat muslim dikatakan “orang yang ingin rizkinya
melimpah dan pengaruhnya melekat, hendakalah bersilaturrahmi”
·
Berbuat baik kepada orang tua.
Dalam Al-qur’an terdapat perintah berbuat baik kepada orang tua
(QS. Al-ankabut: 8)
Yang termasuk cegahan:
Dalam Al-Qur’an terdapat cegahan berkata “Ah” kepada orang
tua (Q.S Al-isra’:23)
·
Berbuat baik kepada tetangga
ومن
كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم جاره
“barang siapa beriman kepada allah
dan hari akhir, hendaklah memuliakan tetangga” (HR. Muslim)
Yang termasuk cegahan
menyakiti tetangga:
يدخل
الجنة من لايآمن جاره بوائقه
“ Tidak masuk surga orang yang tidak
memuliakan tetangganya” (HR. Muslim)
Akhlak
kepada alam atau lingkungan adalah bahwa manusia tidak diperbolehkan melakukan
kerusakan di bumi, Dalam surat Al-A’raf ayat 56, Allah berfirman: “Dan
janganlah kamu membuat keruskan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya...”
2.Kedudukan manusia
Jalaluddin rahmat menulis dalam sebuah
artikel yang berjudul “konsep konsep antropologis”. Dalam tulisannya, ia
mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an terdapat tiga istilah kunci yang mengacu pda
makna pokok manusia: basyar, insan, dan al-nas. (Basyar) berkaitan dengan sifat biologis, (insan) menunjuk pada pada sifat psikologis atau spiritual, (al-nas) mengacu pada manusia sebagai
mahluk sosial. Ia menjelaskan dua komponen yang membedakan hakikat manusia
dengan hewan, yaitu potensi untuk mengembangkan iman dan potensi mengembangkan
ilmu
Jadi
kedudukan manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial;
mahluk biologis dan mahluk psikologis (spiritual). Dari segi hubungannya dengan
Tuhan, kedudukan manusia adalah sebagai hamba (mahluk)
3.Tugas manusia
Dalam Al-qur’an allah telah
berfirman “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku” (Al-dzariyat; 51). Dengan mengacu pada Al-qur’an kita dapat
mengatakan bahwa tugas manusia adalah beribadah kepada Tuhan dalam artian umum,
bukan hanya ibadah dalam artian khusus atau mahdlah, Dalam pengertian umum
adalah adanya keyakinan bahwa seluruh perbuatan kita yang bersifat horizontal
semata semata diperuntukkan bagi Allah. Sedangkan yang dimaksud tugas dalam
pengertian khusus adalah Menyembah Allah dengan cara-cara yang secara
teknis telah di atur dalam Sunnah
Dalam islam tidak ada
pemisahan antara ibadah yang bersifat
vertikal(shalat,dzkir) dan ibadah horizontal(muamalah, amal)
MANUSIA SEBAGAI KHOLIFAH
Dalam Al-qur’an (Al-baqarah:30)
disebutkan bahwa manusia adalah khalifah (wakil, pengganti, atau duta) dibumi.
Dengan kedudukannya sebagai “wakil” Tuhan dibumi, manusia akan dimintai
pertanggungjawabannya dihadapan yang mewakilkannya tentang tugas suci yang di
embannya
D.
Kesimpulan
Kedudukan manusia di bumi
adalah sebagai mahluk individu dan
mahluk sosial; mahluk biologis dan mahluk psikologis, dalam segi hubungan
dengan Tuhan adalah sebagai mahluk yang tugasnya beribadah kepada-Nya
Tugas manusia di bumi adalah untuk beribadah kepada allah dan berbuat
baik kepada sesama, dan kelak manusia akan dimintai pertanggung jawaban di
akhirat semasa hidup didunia
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Hakim, Atang.1999.Metodologi Studi Islam.PT
Remaja Rosdakarya:Bandung
Salam, Burhanuddin.2000.Etika Individual.PT.Rineka
Cipta:Jakarta
Surajiyo.2005.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar.PT Bumi
Aksara: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar