Rabu, 29 Mei 2013

Tugas Wawancara



Makna Kuliah Bagi Mahasiswa Lansia
Tugas
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen : Dr. M.Nur Ghufron. M.Si


 









Disusun Oleh :
Sri Urifah ( 111218 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI
2013

A.    IDENTITAS
a)      Nama                           : Bisri Syamsuri
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Usia                             : 60tahun
Pendidikan                  : Universitas Terbuka (UT)
Alamat                                    : Bategede, Nalumsari, Jepara
Deskripsi                     :
1)      Fisik                : Tinggi 155cm, Berat Badan 48kg,  kulit sawo matang
2)      Non Fisik        : sabar, baik hati
b)      Nama                           : Drs. Nor Sa’id
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Usia                             : 63tahun
Pendidikan                  : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Alamat                                    : Kedungsari, Gebog, Kudus
Deskripsi                     :
1)      Fisik                : Tinggi 170, Berat Badan 55. rambut lurus, kulit sawo matang
2)      Non Fisik        : keras, baik hati, pandai, berwibawa


B.     PERMASALAHAN
1.    Apa yang melatar belakangi  kuliah di usia lansia ?
2.    Apa saja kendala yang di alami saat kuliah di usia lansia ?
C.    TUJUAN WAWANCARA
1.      Untuk mengetahui apa yang melatar belakangi  kuliah di usia lansia
2.      Untuk mengethui ap saja kendala yang di alami saat kuliah di usia lansia

D.    METODE WAWANCARA
Wawancara tidak berstruktur
E.     DASAR TEORI
Long Life Education (pendidikan seumur hidup)
Belajar sepanjang hayat merupakan kewajiban setiap manusia tidak mengenal usia, status, ruang dan waktu serta yang lainnya. Konsep belajar sepanjang hayat sesungguhnya telah lama ada dalam ajaran Islam sesuai dengan hadis yang berbunyi:
اُطْلُبُوُا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ اِلىَ اللَّهحْد

artinya :”Tuntutlah ilmu oleh kalian mulai sejak di buaian hingga liang lahat”. (Al-hadis)

F.     PEDOMAN WAWANCARA
1.      Apa yang melatar belakangi  kuliah di usia lansia ?
2.      Apa saja kendala yang di alami saat kuliah di usia lansia ?

G.    SETTING
1)      Bapak Bisri Syamsuri

a)      Hari/tanggal                      : 01 Mei 2013
b)      Waktu                               : 10.00 WIB
c)      Tempat                             : di Rumah Ibu Bisri Syamsuri
d)     Deskripsi suasana             : Sedikit ramai, ada anak Bapak Bisri Syamsuri bermain boneka di ruang tamu.
2)      Drs. Nor Sa’id

a)      Hari/tanggal                      : 05 Mei 2013
b)      Waktu                               : 13.00 WIB
c)      Tempat                             : di Kantor MTS Nurul Ilmi
d)     Deskripsi suasana             : Banyak dewan guru di dalam kantor sedang jam istirahat melepas lelah penat setelah mengajar.


H.    HASIL WAWANCARA
v  Narasumber Bapak Bisri Syamsuri
Dari narasumber pertama Atas dasar PERMENNEGPAN dan RB No. 16 / 2009 Guru harus berlatar belakang pendidikan S1 / D4 dan Pendidikan Profesi Guru ( Sertifikat Profesi ) harus melanjutkan pendidikan selanjutnya dengan kuliah lagi supaya mendapatkan gelar S1 seperti yang diharapkan oleh pemerintah.
Dengan begitu akan mendapatkan pengalaman dan ilmu tambahan yang nantinya diharapkan bisa bermanfaat bagi narasumber dan instansi pendidikan pada umumnya untuk menunjang pendidikan yang berkualitas yang diberikan pada peserta didik.
v  Narasumber ke-2 Bapak Drs. Nor Sa’id
Tuntutan keprofesionalitas seorang kepala sekolah dalam memanaejen tugas kepemimpinan di lembaga pendidikan sekolah tingkat pertama dalam hal ini MTs Nurul ilmi Bapak Drs. Nor Sa’id terdorong harus memperbanyak ilmu dan wawasan lagi dalam ilmu kependidikan, supaya Madrasah yang di kelola dapat menjadi madrasah yang berkualitas, sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan madrasah. mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) dalam rangka membantu madrasah melakukan perencanaaan, pengelolaan dan penyusunan administrasi kegiatan belajar mengajar diantaranya (RPP, Silabus, Promes, Prota) secara berkelanjutan. Disamping itu juga supaya dapat tercapai penerapan menejemen berbasis madrasah yang lebih baik, partisipatif, dan akuntabel.
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu pilar pokok pembangunan pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan kempetitif sesuai dengan Visi dan Misi Madrasah. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut diperlukan upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan, oleh sebab itu saya melanjutkan kuliah lagi, karena saya merasa kemampuan saya dalam memanajemen berbasis madrasah perlu ditambah.
Seorang pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Kualifikasi akademik yang dimaksud adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada pendidikan Menengah yang harus dicapai adalah meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan berkompetensi sosial.

I.       INTERPRETASI HASIL
Dari hasil wawancara dengan teori diatas menunjukkan terkait bahwa dari kedua narasumber faktor usia dan fisik tidak menjadi kendala dalam menuntut ilmu untuk bekal bagi diri sendiri dan lingkungan nantinya.

J.      DAFTAR PUSTAKA
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 112. Universitas Negeri Semarang. 2012
http://pendidikan-info.blogspot.com/2010/01/long-life-education-pendidikan-seumur.html
K.    LAMPIRAN
Hasil Wawancara Murni
1.    Narasumber Pertama (Bapak Bisri Syamsuri)
T : Assalamu’alaikum siang pak….
J : Wa’alaikum Salam mbak… siang juga
T : saya Rifa mahasiswa yang dari STAIN, yang kemarin izin wawancara sama Bapak
J : oh.. mbak yang kemarin itu ya, bagaimana mbak….
T : Begini pak, sekarang bapak kan sudah berusia 60an, tapi bapak masih berkuliah, apa sih yang melatar belakangi semua itu.
J : oh… begini mbak, sekarang saya kan menjadi pendidik di sebuah lembaga swasta,dan latar belakang penddikan akhir saya D2, lha Berdasarkan PERMENNEGPAN dan RB No. 16 / 2009 Guru harus berlatar belakang pendidikan S1 / D4 dan Pendidikan Profesi Guru ( Sertifikat Profesi ), Atas dasar itulah saya terdorong untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya dengan kuliah lagi supaya mendapatkan gelar S1 seperti yang diharapkan oleh pemerintah.
T : apakah itu semua berpengaruh dengan profesi bapak dalam instansi tersebut ?
J : tentu mbak… kalau seorang guru atau tenaga pendidik tidak memenuhi kualifikasi S1 seperti yang dicanangkan pemerintah, pendidik  tidak akan diakui statusnya sebagai guru oleh pemerintah, yang akan berakibat guru tersebut tidak akan mendapatkan tunjangan atau kesejahteraan dari pemerintah.
T : kesejahteraan bagaimana yang bapak maksud ?
J : Misalnya Bantuan Khusus Guru ( BKG ) yang biasanya diberikan satu tahun sekali, Tunjangan Fungsional Guru yang dianggarkan tiap bulan Rp. 250.000,00- dan diberikan tiap satu semester sekali atau 6 bulan sekali. Sekarang ada Sertifikasi Guru, yang nantinya bagi guru yang sudah bersertifikasi atau mempunyai sertifikat sebagai tenaga pendidik yang di sahkan oleh pemerintah, gaji guru tersebut akan dibayarkan oleh pemerintah sesuai dengan golongannya dalam hal ini disebut             ( Inpassing ) sebagai pembeda golongan misalnya Guru Pertama                                  ( Penata Muda, III/a ), Guru Muda ( Penata, III/c ), Guru Madya ( Pembina, IV/a ), Guru Utama ( Pembina Utama Madya, IV/e ).
T : oh.. seperti itu ya pak, lalu bagaimana dengan kondisi perkuliahan bapak sekarang, sedangkan saat ini usia bapak sudah menginjak usia lansia, apakah ada kendala ?
J : kalau masalah itu Pada awalnya ya… saya memang sudah berpikir berulang kali, apakah mungkin dengan umur yang lanjut usia seperti ini saya bisa kuliah lagi, sedangkan banyak kendala nantinya yang harus kami hadapi yaitu biaya, tenaga, waktu, dan pikiran yang harus kami persiapkan dengan matang.
T : bisa lebih dijelaskan lagi pak? Apa saja kendala tersebut?
J : Biaya
Karena kami sudah terbilang berusia lanjut, otomatis kami juga punya banyak tanggungan keluarga terutama guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dirumah dan membiayai anak-anak sekolah. Dengan berbagai macam upaya kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan financial tersebut walau harus kami akui terkadang mau tidak mau kami harus gali lobang tutup lobang (meminjam dana) dari sumber lain supaya kebutuhan tersebut bisa terpenuhi dan tercukupi. Karena kalau Cuma mengandalkan honor dari instansi tempat mengajar terus terang itu jauh dari mencukupi, karena kami masih berstatus guru honorer atau guru swasta.
Tenaga
Dengan kondisi fisik yang semakin lemah seperti ini karena usia saya sudah tidak muda lagi terkadang memang sulit. Karena banyaknya aktifitas yang harus saya kerjakan. Mulai dari aktifitas belajar mengajar juga aktifitas kemasyarakatan juga aktifitas sebagai kepala rumah tangga yang harus saya kerjakan. Tetapi saya yakin dengan semangat yang tinggi dan kemauan keras semua itu dapat kami atasi sehingga tujuan saya memperoleh gelar S1 dapat terpenuhi.
Waktu
Masalah managemen waktu memang kadang jadi kendala bagi kami, karena dengan rutinitas sehari-hari yang begitu padat, kami harus sepandai mungkin membagi waktu. Yaitu membagi waktu denga keluarga, profesi kami sebagai pengajar, waktu untuk kuliah terlebih waktu istirahat yang tidak boleh kami abaikan bahkan waktu istirahatpun kadang kami kurang sehingga mnyebabkan daya tahan fisik melemah.
Pikiran
Sebagai tenaga pengajar sekaligus mahasiswa yang berusia lanjut tentunya banyak tugas yang harus saya pikirkan dan kerjakan, karena kalau Cuma saya pikir saja terus tanpa saya kerjakan tentunya sebuah pemikiran tidak akan membawa hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu saya harus pandai-pandai memutar otak terus menerus guna menyelesaikan tugas-tugas saya sebagai tenaga pendidik dan juga tugas-tugas saya sebagai mahasiswa.
T : ternyata banyak kendala juga ya pak… meski begitu semua kendala tersebut tidak menjadikan kendala bapak untuk terus bersemangat melanjutkan studinya,
J : Puji syukur tidak putus selalu saya panjatkan kepada Allah SWT. Dzat yang maha tinggi, atas rahmat dan ilmuNya yang diturunkan kepada saya sehingga sampai saat ini saya masih bisa melanjutkan pendidikan lagi dengan semangat tanpa mengenal lelah dan putus asa, dan semoga nantinya ilmu yang kami dapatkan bermanfaat bagi saya dan pada peserta didik khususnya. Amin ….
T : Amin…. Semoga usaha serta do’a bapak  dikabulkan Allah SWT dan studi bapak bisa cepat selesai. Terimakasih pak, atas waktu yang bapak sempatkan buat saya, semoga wawancara ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi saya, dan yang lainnya.
J : iya mbak… sama-sama, mumpung mbak masih muda,usia produktif seperti ini lanjutkan pendidikan mbak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tetap semangat.
T :terimakasih atas motivasinya pak, dan juga informasinya, Wassalamu’alaikum…..
2.    Narasumber ke-dua (Bpk Drs. Nor Sa’id)
T : Assalamu’alaikum siang pak….
J : Wa’alaikum Salam mbak… siang juga. Oh.. mbak Rifa yang kemarin mau izin wawancara?,
T :ya pak.. begini pak.. saya mau nanya mengenai studi bapak yang sekarang sedang bapak jalani di usia 63tahun yang bisa dikatakan usia lansia, emmm apa sih yang melatar belakangi semua itu pak?
J: profesi saya sekarang yang menjadikan tuntutan keprofesionalitas seorang kepala sekolah dalam memanaejen tugas kepemimpinan di lembaga pendidikan sekolah tingkat pertama dalam hal ini MTs Nurul ilmi saya terdorong harus memperbanyak ilmu dan wawasan lagi dalam ilmu kependidikan, Oleh sebab itu saya berinisiatif melanjutkan studi S2 dengan harapan ilmu yang akan saya peroleh nanti, dapat saya manfaatkan untuk menunjang kepemimpinana saya sebagai kepala sekolah, serta sebaagi tenaga pengajar.
T : apakah keprofesionalan terebut menjadi prioritas utama bagi bapak?
J: ya tentu saja mbak, karena seorang guru dituntut mempunyai keprofesionalan yang tinggi, dengan begitu akan tercapai kegiatan belajar mengajar yang aktif, interaktif, kreatif, dan menyenangkan, supaya tercapai hasil pendidikan yang berkualitas. Sebagai kepala sekolah, saya dituntut mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) dalam rangka membantu madrasah melakukan perencanaaan, pengelolaan dan penyusunan administrasi kegiatan belajar mengajar diantaranya (RPP, Silabus, Promes, Prota) secara berkelanjutan. Disamping itu juga supaya dapat tercapai penerapan manejemen berbasis madrasah yang lebih baik, partisipatif, dan akuntabel. Madrasah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari upaya peningkatan mutu pada sektor pendidikan serangkaian program nasional yang menyemangati upaya perbaikan yang mendasar ini.
Pentingnya meningkatkan kemampuan madrasah melakukan pemetaan pencapaian kinerja madrasah pada saat ini serta pengembangan program madrasah. Mengingat kebijakan nasional yang berkaitan dengan standar nasional pendidikan, standar minimal pendidikan, sistem penjamin mutu pendidikan serta penerapan perencanaan madrasah.
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu pilar pokok pembangunan pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan kempetitif sesuai dengan Visi dan Misi Madrasah. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut diperlukan upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan, oleh sebab itu saya melanjutkan kuliah lagi, karena saya merasa kemampuan saya dalam memanajemen berbasis madrasah perlu ditambah.
Mengingat bahwa kondisi satuan pendidikan pada saat ini masih sangat beragam, dan sebagian besar kualitasnya masih berada dibawah standar nasional pendidikan, maka saya perlu mencari strategi untuk mencapai standar nasional pendidikan secara bertahap.
Upaya ini dilakukan dengan menetapkan standar pelayanan minimal yang merupakan tingkat layanan minimal yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan, dalam hal ini adalah MTs Nurul Ilmi. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah faktor yang sangat vital dalam mencapai sebuah hasil pendidikan yang berkualitas yang dititik beratkan pada kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan.
Seorang pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Kualifikasi akademik yang dimaksud adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada pendidikan Menengah yang harus dicapai adalah meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan berkompetensi sosial.
Selain memiliki kompetensi sebagai guru, seorang kepala Sekolah atau Madrasah juga harus memiliki kompetensi kepribadian manajerial kewirausahaan, supervis, dan sosial. Madrasah yang saya kelola harus sanggup memenuhi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan, standar mutu menjadi tanggung jawab Madrasah.
T: apakah selama ini dalam menjalani kuliah terdapat kendala-kendala ?
J: di usia yang semakin lanjut ini, kalau kendala tentu pasti ada, yang menjadi tanggung jawab dan prioritas saya, bukan hanya didunia pendidikan saja, tetapi dirumah juga ada tanggungan keluarga, belum lagi bergelut dengan masyarakat. Tenaga, waktu, biaya  tentunya saya harus pandai-pandai bisa memanajemen dengan baik, sehingga semua tugas dan kewajiban yang saya emban bisa terpenuhi dan terlaksana dengan baik baik didunia pendidikan maupun di keluarga dan masyarakat.
T: seperti itu ya pak.. jadi Pentingnya meningkatkan kemampuan madrasah melakukan pemetaan pencapaian kinerja madrasah pada saat ini serta pengembangan program madrasah terdorong untuk terus melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi?
J: Tentunya saya melanjutka kuliah S2 ini dengan harapan supaya Madrasah yang saya kelola dapat menjadi madrasah yang berkualitas, sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan madrasah saya.
T: Amin…. Semoga madrasah yang bapak pimpin semakin maju, berkualitas dan tak kalah saing dengan madrasah-madrasah yang ada dikota,
J: ya mbak… teimakasih banyak, semoga mbak juga bisa menjadi generasi yang bisa meneruskan perjuangan, pendidikan khususnya di daerah Kedungsari kita ini supaya lebih maju.
T: Amin….. terimakasih banyak pak.. pangestunipun…
Terimakasih atas informasinya pak,
Wassalamu’alaikum…….







Tidak ada komentar:

Posting Komentar